SWOT pada UPTD Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja
Provinsi
Sumatera Selatan
UPTD Balai Higiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) Provinsi Sumatera Selatan yang beralamat di Jalan
Jenderal Ahmad Yani No. 108 Plaju Palembang merupakan Unit Pelaksana Teknis
Dinas pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan, guna melakukan
pengujian lingkungan kerja
di perusahaan dan melaksanakan pembinaan terhadap tenaga kerja di perusahaan melalui penerapan teknis hiperkes untuk mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Penerapan Hiperkes di perusahaan merupakan upaya
memberikan perlindungan dan jaminan terhadap tenaga kerja di perusahaan.
Dalam sebuah organisasi biasanya setiap awal periode
kepengurusan akan dilaksanakan pembuatan rencana program
kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut. Analisis SWOT (singkatan bahasa Inggris dari
strengths, weaknesses, opportunities, dan threats) adalah metode perencanaan strategis yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam
suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis.
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik
dari spekulasi bisnis atau proyek
dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang
tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh
Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan
1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor sistematis untuk
merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis maupun organisasi
sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats).
Analisa
SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan
eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event kita. Analisa
SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif
(memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
·
S = Strength, adalah situasi atau
kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat
ini.
·
W = Weakness,.adalah situasi atau kondisi
yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat
ini.
·
O= Opportunity adalah
situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
·
T = Threat, adalah situasi yang merupakan
ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat
mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi organisasi yang
diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat
kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang
terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan
faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal.
Analisis SWOT secara sederhana
dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah
organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Tujuan
dibuat analisis SWOT ini ialah untuk meneliti dan
menentukan apa saja yang ada di ruang lingkup organisasi yang
antara lain dilihat dari:
1. Kekuatan (sehingga dapat
dioptimalkan ).
2. Kelemahan (sehingga dapat segera
dibenahi).
3.
Kesempatan-kesempatan di luar (untuk dimanfaatkan).
4.
Ancaman-ancaman dari luar (untuk diantisipasi).
Adapun analisis SWOT terhadap UPTD Balai Higiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) Provinsi Sumatera Selatan yaitu :
-
Strength
(Kekuatan) yang ada :
·
Tingkat pendidikan pegawai PNS
:
·
SLTA : 15 orang
·
D III : 6 orang
·
S 1 : 13 orang
·
S 2 : 3 orang
·
Tingkat pendidikan pegawai
honorer:
·
D III : 3 orang
·
S 1 : 1 orang
·
Adanya tunjangan insentif
untuk pegawai
·
Sarana dan prasarana sudah
memadai.
·
Mempunyai laboratorium K3.
·
Mempunyai alat-alat pengujian
lingkungan
-
Weakness (kelemahan) yang ada :
·
Kurangnya sosialisasi ke
perusahaan se-Sumbagsel mengenai keberadaan dan Tupoksi beserta program-program
UPTD
Balai Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes) Provinsi
Sumatera Selatan.
·
Jumlah pegawai yang kompeten
di bidang Hiperkes masih kurang.
·
Jumlah pegawai yang kompeten
di bidang Keselamatan Kerja masih kurang.
-
Opportunity (Peluang) yang ada :
·
Ada alokasi dana dari APBD dan
APBN.
·
Ada bantuan kegiatan program
yang berasal dari Pusat K3 Hiperkes.
·
Ada pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai di bidang Hiperkes.
·
Ada pelatihan-pelatihan untuk
meningkatkan kompetensi pegawai di bidang Keselamatan Kerja.
-
Threat (Ancaman) yang ada :
·
Berkurangnya dana kegiatan
APBD di bidang Hiperkes dan KK.
·
Banyak pegawai yang tidak
diikut sertakan dalam bidang K3
·
Terdapat organisasi /
asosiasi yang sama tugasnya dengan UPTD Balai Higiene Perusahaan dan Kesehatan
Kerja (Hiperkes) Provinsi Sumatera Selatan sehingga membuat
bingung perusahaan.
Analisis
Swot juga bisa digunakan untuk melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan
mengetahui kelebihan (Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness
dan threat), sehingga kita dapat melakukan strategi untuk melakukan
perbaikan diri yaitu dengan cara meningkatkan Strength dan opportunity atau
melakukan strategi yang lain dengan cara
mengurangi weakness dan threat.
Visi dan Misi :
Adapun Visi UPTD Balai Higiene
Perusahaan dan Kesehatan Kerja Provinsi Sumatera Selatan
adalah:
·
Terwujudnya
tenaga kerja yang sehat dan produktif dalam lingkungan kerja yang sehat, aman
dan nyaman.
Adapun Misinya adalah :
·
Penyusunan
Standard Nasional di bidang Hiperkes dan KK berdasarkan hasil penelitian,
pengkajian, pengujian, dan perekayasaan serta pelatihan Hiperkes dan KK.
·
Membantu upaya
peningkatan produktivitas perusahaan melalui pendekatan Hiperkes dan KK.
·
Meningkatkan
derajat kesehatan tenaga kerja melalui penerapan Hiperkes dan KK.
·
Membangun
jaringan informasi tentang Hiperkes dan KK yang bermanfaat dalam rangka
penyusunan kebijakan daerah dalam upaya perlindungan tenaga kerja.
Sedangkan
Tujuannya adalah :
·
melaksanakan
pelatihan dan pengujian di bidang higiene perusahaan, ergonomic, kesehatan dan
keselamatan kerja dengan menggunakan fasilitas laboratorium.
·
Teridentifikasinya hazard
sehingga dapat dievaluasi dan dikontrol dari faktor lingkungan kerja.
·
Melaksanakan pelayanan
kesehatan guna meningkatkan kesadaran hidup sehat bagi setiap tenaga kerja agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.